Selain kaya seni-budaya, Banyuwangi juga kaya dengan cita-rasa kulinernya. Salah satunya adalah ‘Pecel Pitik’. Kuliner tradisional ini biasanya hanya dibuat dan disajikan untuk momen tertentu seperti Ritual adat, acara selamatan Bersih Desa atau acara-acara khusus.
Pecel Pitik, bahan utamanya adalah ‘Pethetheng ayam’ atau ayam yang dimasak dengan cara dipanggang di depan tungku perapian, kemudian dibaluri parutan kelapa yang sudah dibumbui dengan rempah-rempah. Biasanya, kuliner khas ini disajikan bersama nasi Tumpeng dengan alas makan terbuat dari daun pisang yang dipincuk.
Bumbunya terdiri dari kemiri, kacang tanah goreng, garam, cabai besar goreng, terasi bakar, bawang putih goreng atau bakar yang sudah dihaluskan. Kemudian diberi kelapa parut yang masih agak muda dan air kelapa.
Meski tidak ada rumah makan yang secara khusus menyediakan menu Pecel Pitik, namun kuliner khas itu bisa dipesan beberapa hari sebelumnya. Bahkan, beberapa waktu lalu masakan ayam panggang berbalur parutan kelapa itu sengaja di-festivalkan oleh Pemkab Banyuwangi. Dan seiring dengan booming pariwisata Banyuwangi saat ini, Pecel Pitik pun mulai bisa disajikan sebagai pelengkap wisata.
“Memang harus pesan dulu beberapa hari sebelumnya. Dan para tamu yang kita pandu ternyata suka. Katanya rasanya unik dan khas,” kata Andriansi Febria Ramadhani, manajer perjalanan wisata ‘Tour Banyuwangi’ kepada Majalah Destinasi. “Makanya, kalau ingin merasakan Pecel Pitik, hubungi ‘Tour Banyuwangi’. Kita siap mengantar anda untuk menikmati kuliner khas warga Osing Banyuwangi itu,” tambahnya. Oyi Mbak…!! (b)
