Homestay di Banyuwangi, ya Didu’s Homestay
“Recommended!”, begitu ungkap Vanessa, bule asal Frankfrut, Jerman, yang pernah beberapa hari tinggal dan menginap di Didu’s homestay. Tidak salah memang. Begitu masuk areal penginapan tersebut, aroma dan suasana pedesaan begitu menyengat dan bikin betah.
Tatanan kamar tidur di homestay ini dibuat terpencar ala bungalow dengan rumah tradisional khas suku Osing Banyuwangi. Oemah Osing bernuansa etnik, yankni berbahan kayu dan bambu yang bakal membuat Anda merasakan sensasi menginap di pelosok desa.
Didu’s homestay memiliki total tujuh pondok dengan berbagai jenis kamar. Seperti tipe bungalow untuk 2 orang dan 3 orang. Hingga pondok dengan tipe keluarga yang dapat menampung hingga 5 orang. Meski terkesan tradisional, setiap pondok difasilitasi kamar mandi dalam dengan western toilet.
Di area tengah homestay terdapat sebuah pendopo atau balai benggong untuk bersantai. Di sana terdapat hammock chair alias tempat duduk gantung yang dapat memanjakan Anda. Selain itu, terdapat buku-buku menarik di pojok ruangan.
Di dekat pendopo tempat bersantai, terdapat pawon atau dapur yang dapat digunakan oleh pengunjung homestay. Anda dapat membuat kopi atau teh layaknya di rumah sendiri. Kopi dan teh tersebut gratis untuk para pengunjung homestay. Uniknya, Anda diwajibkan untuk mencuci dan mengembalikan gelas sesuai tempatnya agar lebih merasa “memiliki” penginapan tersebut.
Tak hanya kopi dan teh saja yang gratis di Didu’s homestay, loh. Harga menginap yang sangat terjangkai, Anda sudah dapat free breakfast atau sarapan gratis. Homestay satu ini sekaligus menyediakan akses wifi gratis kepada pengunjungnya. Wah, menarik, bukan?
Didus homestay Banyuwangi berada di Dusun Watu Ulo, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah. Lokasi Didu’s homestay hanya berjarak sekitar 10 menit dari Stasiun Kereta Api Karangasem, yakni stasiun kereta api yang berada di pusat kota Banyuwangi. Bagi wisatawan dari Bali, Didu’s homestay dapat ditempuh hanya dengan 30 menit dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.