Festival Gandrung Sewu tahun ini sangat meriah dengan jumlah 1.314 penari mampu menghipnotis ribuan penonton yang hadir pada siang hari tanggal 17 September 2016 kemarin. Ini adalah kali kelima festival gandrung sewu diadakan yang selalu bertempat di Pantai Boom Banyuwangi, tahun ini bertemakan “Seblang Lukinto”.
Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu mengemukakan Gandrung sewu merupakan event budaya yang digelar setiap tahun dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Pertunjukan tari kolosal ini telah menjadi salah satu ajang budaya daerah yang paling ditunggu-tunggu oleh para wisatawan.
“Pada awalnya Gandrung Sewu kami gelar untuk mengenalkan kemegahan budaya Banyuwangi ke khalayak luas. Kini kami bersyukur, Gandrung Sewu telah menjelma menjadi salah satu ikon pariwisata favorit Banyuwangi yang sangat dinanti oleh semua orang,” katanya.
Julaidi, salah satu koordinator koreografer mengatakan, ada empat formasi inti yang disuguhkan. “Ada empat formasi utama yang kami tampilkan. Tahun ini komposisinya, 40 persen formasi, 30 persen tata gerak, dan sisanya kostum,” kata dia.
Formasi awal setelah penari-penari gandrung berbaris keluar, membentuk formasi ombak. Ini sebagai tanda keluarnya Brengos Prodo yang merupakan penguasa Rajegwesi
Setelah itu, formasi kedua berbentuk bunga. Ini memiliki filosofi Banyuwangi merupakan daerah pertanian yang banyak lumbung padi, melambangkan kesuburan. Formasi ketiga membentuk benteng. Penari-penari gandrung menutupi tubuhnya dengan selendang merah. Ini menggambarkan filosofi para pejuang berani dan siap bertempur melawan penjajah.
“Benteng merah menunjukkan para pejuang siap dan berani untuk bertempur,” kata Julaidi sambil menambahkan formasi terakhir seluruh penari gandrung berkumpul dan kembali membentuk bunga.
Menurut Ketua Paguyuban Pelatih Seni dan Tari Banyuwangi (Patih Senawangi), Suko Prayitno, Festival Gandrung Sewu kali ini melibatkan sekitar 1300 penari gandrung dan pendukung acara. Mereka sudah berlatih sekitar 2 bulan lalu. Sementara untuk pelatih tari, melibatkan sekitar 100 pelatih dan instruktur tari gandrung di Banyuwangi.
“Kita tak pernah tampil setengah-setengah. All out dan mudah-mudahan tidak ada halangan yang berarti saat kita tampil nanti,” ujarnya.
Gandrung sewu merupakan event budaya yang digelar setiap tahun adalah salah satu agenda unggulan dalam rangkaian Banyuwangi Festival.
Even lain yang menjadi unggulan adalah International Tour de Banyuwangi Ijen dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).